Selasa, 10 Juli 2012

Jika


Jika kau mampu mempertahankan keberanianmu saat orang di sekitarmu.. Kehilangan keberanian mereka dan menyalahkanmu;
Jika kau dapat mempercayai dirimu saat semua orang meragukanmu,.. Tapi mentolerir keraguan mereka,
Jika kau bisa menunggu dan tak lelah menunggu,.. Atau dibohongi, tapi tak membohongi,.. Atau dibenci, tapi tak sudi membenci,.. Tapi juga tak tampil terlalu baik, atau bicara terlalu bijak;
Jika kau dapat bermimpi~dan tak membiarkan impian menguasaimu;
Jika kau dapat berpikir~dan tak membiarkan pikiran mejadi tujuanmu,..kau dapat menghadapi Kemenangan dan Bencana.. Dan memperlakukan kedua penipu itu secara sama;
Jika kau tahan mendengar kebenaran yang kau ucapkan.. Diputarbalikan oleh si penjahat untuk menjebak si bodoh;.. Atau melihat segala sesuatu yang kau cintai, rusak,.. Dan memungutnya dan membangunya dengan peralatan uasang;

Jika kau dapat menumpuk semua kemenanganmu.. Dan mempertaruhkanya dalam satu langkah,.. Dan kalah, dan mulai lagi dari awal,.. Dan tak pernah membicarakan kesalahanmu;
Jika kau dapat memaksa hati dan saraf dan ototmu.. Untuk melakukan giliranmu lama setelah mereka hilang,.. Dan bertahan saat kau tak memiliki apa-apa.. Kecuali Kehendak yang mengatakan: Bertahanlah!”
Jika kau dapat berbicara dengan orang banyak dan mempertahankan nilai-nilaimu,.. Atau berjalan bersama parra Raja~tanpa kehilangan akal sehat
Jika musuh maupun kawan tercinta tak dapat menyakitimu;
Jika semua orang berarti bagimu, tapi tak berlebihan;
Jika kau dapat mengisi menit-menit yang tak berampun.. Dengan 60-detik yang seharga lari jarak jauh,.. Milikmulah Bumi ini dan semua di dalamnya,.. Dan~yang lebih penting~kau menjadi Manusia, anakku!

-Rudyard Kipling

Sumber: Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Kimberly   Kimberger.   Alih Bahasa: Fehmmy Syahrani.   2003. Chicken Soup for The Teenage Soul 64   Kisah tentang Hidup, Cinta, dan Pembelajaran.   Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sejarah Desiderata


Desiderata: Bahagia


Work well done and its just reward,
sunshine, rest and love — these are the
desiderata of happiness.
(Max Ehrmann, Calm Faces)

Pada tahun 1927, Max Ehrmann menulis Desiderata. Setelah Max wafat, kata-katanya dalam karya itu menyentuh dunia. Tak banyak yang berani seperti Max, menjelajahi kelembutan di tengah dunia yang, menurut Max Weber, telah "kehilangan pesona". Kota-kota tumbuh. Penduduk memadat. Hidup dipenuhi angka. Benturan-benturan terjadi. Polusi. Kelembutan dan kebahagiaan menjadi sesuatu yang terlalu mewah; atau bodoh; atau sesuatu yang mudah dilupakan — tidak penting.

Tidak bagi Max Ehrmann. Ia ingin mengingatkan bahwa kelembutan jiwa adalah sesuatu yang pantas dikejar, bahwa kebahagiaan adalah mungkin, bahwa penting bagi kita untuk mensyukuri alam, diri kita sendiri dan hidup ini apa adanya. Max tak berkhotbah. Max menulis puisi.

Desiderata adalah ekspresi filosofis Max, sang penyair Amerika yang semasa hidupnya tak dikenal dan diapresiasi. Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia susunan Echols dan Shadily, desideratum adalah kata benda yang berarti "sesuatu yang diinginkan, kebutuhan yang terasa". Dalam sajak Desiderata, Max mengajak kita untuk berani mencari hening, membeningkan jiwa, dan berani menginginkan kebahagiaan.

With all its sham, drudgery and broken dreams, it is still a beautiful world. Be cheerful. Strive to be happy.

Hingga akhir hayatnya, Max mengalami dua perang dunia dan sebuah era depresi, masa-masa penuh kekerasan karena urbanisasi dan industrialisasi, masa ketika kebanyakan orang di sana lupa betapa nikmat bau daun basah, cicit burung, selisir angin, ricik air, kenikmatan-kenikmatan kecil, kemewahan yang disediakan alam setiap detik. Hingga kinipun kebanyakan orang lupa. Kita di kota, hidup seakan horisontal melulu, dan kita lupa mendongak ke langit barang sejenak, menikmati dan merenungi keluasan dan ketenangan yang maha itu.

Mungkin juga kita takut — ketika kita menginginkan kebahagiaan, kita menjadi si tolol. Strive to be happy, kata Max. Betapa berani!


- Juli, 2000
(Kutipan diambil dari kumpulan The Desiderata Of Happiness oleh Max Ehrmann, terbitan Souvenir Press, cetakan tahun 1996. Memang, edisi kontemporer Desiderata dipecah-pecah secara tematis sebagai "The Desiderata Of …". )

Sumber: http://hikmatdarmawan.multiply.com/journal/item/75/SECANGKIR-SASTRA-Desiderata-2?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Senin, 09 Juli 2012

Desiderata

Pergilah dengan tenang diantara kebisingan dan ketergesaan 
dan ingatlah ketentraman yang ada dalam kesunyian 
Sejauh mungkin tanpa menyerahberbaiklah dengan semua orang 
Ucapkan kebenaranmu dengan kebenaran yang jelas 
dan dengarkan orang lain, bahkan yang membosankan dan yang bodoh 
mereka juga mempunyai kisah masing-masing.
Hindari orang yang nyaring dan agresif, mereka sungguh menyebalkan 
Kalau kamu membandingkan dirimu dengan orang lain,  
kamu mungkin akan sedih atau merasa hampa 
karena selalu ada orang yang lebih hebat atau lebih jelek daripada dirimu 
Nikmatilah apa yang kamu raih dan rencanamu
Tetaplah menaruh minat dalam kariermu, betapapun rendahnya 
pekerjaanmu adalah milikmu yang nyata dalam waktu yang terus berubah, yang memberikan keuntungan 
Berhati-hatilah dalam masalah bisnis 
karena dunia penuh dengan tipu daya
 Tapi jangan biarkan hal ini membutakanmu pada ketulusan yang ada
 banyak orang mencoba meraih idealisme tinggi 
dan dimana-mana kehidupan penuh dengan kepahlawanan.

Jadilah dirimu sendiri 
Terutama,jangan berpura-pura mengasihi 
Tapi jangan sinis tentang kasih 
karena dihadapan semua kegersangan dan keburukan itu 
kasih adalah seabadi rumput.
Terimalah kebajikan tahun-tahun yang kamu lalui 
serahkan baik-baik segala hal dari masa muda 
Pupuklah kekuatan semangat untuk melindungimu dalam musibah mendadak 
Tapi jangan ganggu dirimu dengan khayalan 
Banyak rasa takut yang yang dilahirkan dari kelelahan dan kesepian 
Dibalik disiplinberbaiklah pada dirimu sendiri.
Kamu adalah anak alam semesta 
tidak berbeda dengan pohon dan bintang 
kamu berhak ada disini. Dan entah hal ini jelas bagimu atau tidak 
tak diragukan lagialam semesta terbuka sebagaimana mestinya.
Karena ituberimanlah pada Tuhan 
apapun keyakinanmudan apapun pekerjaan dan cita-citamu,
dalam hiruk pikuknya kehidupanberdamailah dengan jiwamu.
Dengan segala tipu daya itu 
pekerjaan yang tidak menarikdan impian yang hancur 
dunia tetap indah 
Cerialah 
Berusahalah untuk bahagia.


Sumber:
: Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Kimberly   Kimberger.   Alih Bahasa: Fehmmy Syahrani.   2003. Chicken Soup for The Teenage Soul 64   Kisah tentang Hidup, Cinta, dan Pembelajaran.   Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.