Selasa, 10 Juli 2012

Sejarah Desiderata


Desiderata: Bahagia


Work well done and its just reward,
sunshine, rest and love — these are the
desiderata of happiness.
(Max Ehrmann, Calm Faces)

Pada tahun 1927, Max Ehrmann menulis Desiderata. Setelah Max wafat, kata-katanya dalam karya itu menyentuh dunia. Tak banyak yang berani seperti Max, menjelajahi kelembutan di tengah dunia yang, menurut Max Weber, telah "kehilangan pesona". Kota-kota tumbuh. Penduduk memadat. Hidup dipenuhi angka. Benturan-benturan terjadi. Polusi. Kelembutan dan kebahagiaan menjadi sesuatu yang terlalu mewah; atau bodoh; atau sesuatu yang mudah dilupakan — tidak penting.

Tidak bagi Max Ehrmann. Ia ingin mengingatkan bahwa kelembutan jiwa adalah sesuatu yang pantas dikejar, bahwa kebahagiaan adalah mungkin, bahwa penting bagi kita untuk mensyukuri alam, diri kita sendiri dan hidup ini apa adanya. Max tak berkhotbah. Max menulis puisi.

Desiderata adalah ekspresi filosofis Max, sang penyair Amerika yang semasa hidupnya tak dikenal dan diapresiasi. Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia susunan Echols dan Shadily, desideratum adalah kata benda yang berarti "sesuatu yang diinginkan, kebutuhan yang terasa". Dalam sajak Desiderata, Max mengajak kita untuk berani mencari hening, membeningkan jiwa, dan berani menginginkan kebahagiaan.

With all its sham, drudgery and broken dreams, it is still a beautiful world. Be cheerful. Strive to be happy.

Hingga akhir hayatnya, Max mengalami dua perang dunia dan sebuah era depresi, masa-masa penuh kekerasan karena urbanisasi dan industrialisasi, masa ketika kebanyakan orang di sana lupa betapa nikmat bau daun basah, cicit burung, selisir angin, ricik air, kenikmatan-kenikmatan kecil, kemewahan yang disediakan alam setiap detik. Hingga kinipun kebanyakan orang lupa. Kita di kota, hidup seakan horisontal melulu, dan kita lupa mendongak ke langit barang sejenak, menikmati dan merenungi keluasan dan ketenangan yang maha itu.

Mungkin juga kita takut — ketika kita menginginkan kebahagiaan, kita menjadi si tolol. Strive to be happy, kata Max. Betapa berani!


- Juli, 2000
(Kutipan diambil dari kumpulan The Desiderata Of Happiness oleh Max Ehrmann, terbitan Souvenir Press, cetakan tahun 1996. Memang, edisi kontemporer Desiderata dipecah-pecah secara tematis sebagai "The Desiderata Of …". )

Sumber: http://hikmatdarmawan.multiply.com/journal/item/75/SECANGKIR-SASTRA-Desiderata-2?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar