Desiderata: Bahagia
Work well done and
its just reward,
sunshine, rest and
love — these are the
desiderata of
happiness.
(Max Ehrmann, Calm
Faces)
Pada tahun 1927, Max
Ehrmann menulis Desiderata. Setelah Max wafat, kata-katanya dalam karya itu
menyentuh dunia. Tak banyak yang berani seperti Max, menjelajahi kelembutan di
tengah dunia yang, menurut Max Weber, telah "kehilangan pesona".
Kota-kota tumbuh. Penduduk memadat. Hidup dipenuhi angka. Benturan-benturan
terjadi. Polusi. Kelembutan dan kebahagiaan menjadi sesuatu yang terlalu mewah;
atau bodoh; atau sesuatu yang mudah dilupakan — tidak penting.
Tidak bagi Max
Ehrmann. Ia ingin mengingatkan bahwa kelembutan jiwa adalah sesuatu yang pantas
dikejar, bahwa kebahagiaan adalah mungkin, bahwa penting bagi kita untuk
mensyukuri alam, diri kita sendiri dan hidup ini apa adanya. Max tak
berkhotbah. Max menulis puisi.
Desiderata adalah
ekspresi filosofis Max, sang penyair Amerika yang semasa hidupnya tak dikenal
dan diapresiasi. Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia susunan Echols dan
Shadily, desideratum adalah kata benda yang berarti "sesuatu yang
diinginkan, kebutuhan yang terasa". Dalam sajak Desiderata, Max mengajak
kita untuk berani mencari hening, membeningkan jiwa, dan berani menginginkan
kebahagiaan.
With all its sham,
drudgery and broken dreams, it is still a beautiful world. Be cheerful. Strive
to be happy.
Hingga akhir
hayatnya, Max mengalami dua perang dunia dan sebuah era depresi, masa-masa
penuh kekerasan karena urbanisasi dan industrialisasi, masa ketika kebanyakan
orang di sana lupa betapa nikmat bau daun basah, cicit burung, selisir angin,
ricik air, kenikmatan-kenikmatan kecil, kemewahan yang disediakan alam setiap
detik. Hingga kinipun kebanyakan orang lupa. Kita di kota, hidup seakan
horisontal melulu, dan kita lupa mendongak ke langit barang sejenak, menikmati
dan merenungi keluasan dan ketenangan yang maha itu.
Mungkin juga kita
takut — ketika kita menginginkan kebahagiaan, kita menjadi si tolol. Strive to
be happy, kata Max. Betapa berani!
- Juli, 2000
(Kutipan diambil
dari kumpulan The Desiderata Of Happiness oleh Max Ehrmann, terbitan Souvenir
Press, cetakan tahun 1996. Memang, edisi kontemporer Desiderata dipecah-pecah
secara tematis sebagai "The Desiderata Of …". )
Sumber: http://hikmatdarmawan.multiply.com/journal/item/75/SECANGKIR-SASTRA-Desiderata-2?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar