Simphoni

Simphoni itu bergelayut di kesunyian senja
angin tak berdesir
nada tak berucap

hanya teratai yang terdiam dilumpur

seolah tak mengenal, jalan setapak itu tak lagi asing. simphoniku akan terus mengalun, tak peduli angin maupun badai

simponiku cukup sederhana
cukup sederhana untuk terangkan jiwaku

jangan bertanya jika ku ada luka
jangan heran jika ku tak suka membagi luka
jangan kecewa jika ku punya rahasia

aku..
begini adanya aku
penuh beribu kekurangan dengan secuil kelebihan

maaf yaa,
sebagai teman aku banyak lalai

Lentera Asa

Selama nyawa masih bersemayam maka harapan selalu ada.

hidup ini indah bukan? selama ada keindahan di hati.

apa itu meratapi nasip? bukankah itu hanya akan membuat lara.

"hidup itu kejam"  kata orang

tapi apakah benar-benar kejam?

Pernahkah engkau tersenyum?

Pernahkah tawa menghiasi bibir indahmu?

-meskipun sekali ato dua kali, tentu hal itu pernah terjadi

Tanyakan pada nurani, apakah hidup ini kejam?

Yaa, "kejam" adalah persepsi

& persepsi sering membutakan pikiran

Maka, melangkahlah dengan pasti

Melangkah.. dengan persepsi positif

Yang terpenting ialah melangkah dengan tenang seiring restu Tuhan dalam jiwa

Mari bersama-sama kita melangkah

Mari kita melangkah di bawah restu Tuhan untuk diterima oleh alam

Sukoharjo, Oktober 2011

Hidayah Novi S. L