Tahukah kamu mengapa setelah pernikahan sepasang suami istri
biasanya dikaruniai seorang anak/ bayi? Pasti kalian sudah pada tahu kan? Yah,
hal itu merupakan peran dariSistem reproduksi yang kita miliki.
Pada dasarnya setiap makhluk hidup mempunyai naluri untuk
mempertahankan kelangsungan hidup serta melestarikan spesiesnya dari kepunahan.
Makhluk hidup berkembang biak untuk melestarikan hidupnya. Cara
perkembangbiakan makhluk hidup tersebut dinamakan Reproduksi. Sedangkan sistem
reproduksi merupakan suatu sistem organ yang mendukung proses reproduksi tersebut.
Pada manusia, sistem reproduksi sudah siap dan matang
pada saat pubertas (akil balig). Hal tersebut ditandai dengan terjadinya
perubahan perubahan pada diri kita. Contoh pada pria mengalami mimpi basah dan
suara membesar, serta pada perempuan mengalami menstruasi dan payudara menjadi
besar. Hal ini berarti kita sudah dalam masa pubertas (dewasa). Tapi untuk
catatan jangan menggunakan sistem reproduksi ini sebelum terjadinya
pernikahan karena dapat menyebabkan hal hal yang negatif dan bisa merusak masa
depan kita.
Organ reproduksi pada pria
berfungsi menghasilkan gamet jantan (spermatozoa/ sperma) dan hormon reproduksi.
Organ reproduduksi pada pria dibedakan menjadi organreproduksi dalam
dan organ reproduksi luar. Untuk permulaan silahkan dilihat
gambarnya terlebih dahulu.
1. Organ
Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam merupakan organ reproduksi yang
ada di dalam tubuh. Yang terdiri dari testis, saluran reproduksi dan kelenjar reproduksi.
a. Testis
Testis memiliki bentuk bulat telur dan berjumlah
sepasang, terdapat pada skrotum (zakar). Testis merupakan tempat pembentukan
sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin (testosteron).
Setiap harinya, seorang laki-laki dewasa
menghasilkan lebih dari seratus juta sperma. Pembentukan sperma ini terjadi di
dalam dalam saluran sempit yang dinamakan tubulus seminiferus. Pada
dinding tubulus seminiferus terdapat calon-calon sperma
(spermatogonium yang diploid). Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel
interstisium atau sel-sel Leydig. Sel-sel ini menghasikan hormon
testosteron dan hormon androgen lainnya. Selain itu, terdapat pula sel-sel
berukuran besar yang berfungsi menyediakan makanan bagi spermatozoa, sel ini
disebut sel sertoli.
Hormon testosteron sangat berpengaruh
terhadap perkembangan kelamin sekunder pada seorang laki-laki. Ciri-ciri
kelamin sekunder pada seorang laki-laki antara lain:
· Suara
yang membesar,
· Tumbuhnya
kumis, jenggot, serta rambut pada bagian tertentu,
· Bentuk
dada yang bidang.
Hormon testosteron ini juga akan
menentukan sikap mental seorang laki-laki, serta penampilan kejantanan
tubuhnya. Tanpa hormon ini seorang laki-laki akan berkulit lembut, lemah
gemulai, seperti ciri-ciri seorang wanita. Mungkin anda pernah melihat seorang
banci, kemungkinan dia kekurangan hormon testosteron.
b. Saluran
Reproduksi (Saluran Pengeluaran)
Pada organ reproduksi pria
terdapat berbagai macam saluran reproduksi, meliputi epididimis,
vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
Epididimis merupakan sebuah
saluran yang berada dalam skrotum dan keluar dari kedua testis. Epididimis juga
merupakan saluran yang memiliki panjang 7 meter dan menghubungkan antara testis
dengan vas deferens. Di dalamepididimis ini, sperma yang dihasilkan
di dalam testis akan ditampung untuk beberapa saat, kurang lebih selama 2
minggu dan mengalami proses pematangan hingga sperma menjadi dewasa. Sebelum
matang, sperma tidak dapat membuahi sel telur. Setelah matang, sel sperma
bergerak meninggalkan saluran epididimismenuju vas deferens.
Vas deferens merupakan saluran reproduksi yang
berfungsi sebagai tempat bergeraknya sperma dari epididimis menuju
kantung semen (kantung mani) atau vesikula seminalis. Pada satu ujung, vas
deferens menempel epididimis, sedangkan ujung lainnya berada dalam
kelenjar prostat. Kemudian sperma menuju ke Saluran ejakulasi (ductus
ejakulatorius).
Saluran ejakulasi (Ductus ejakulatorius) merupakan saluran
pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi
untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
Uretra merupakan saluran reproduksi yang
berada dalam penis dan merupakan muara terakhir sperma. Sel sperma dan cairan
yang diejakulasikan ini disebutsemen. Selain itu, uretra juga berfungsi
sebagai tempat saluran ekskresi urine dari kandung kemih.
c. Kelenjar
Reproduksi (Kelenjar asesoris)
Pada waktu sperma melalui saluran
pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh
kelenjar asesoris. Kelenjar ini berfungsi untuk mempertahankan hidup dan
pergerakan sperma. Kelenjar
asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri
atas vesikula seminalis (kantung semen/ kantung mani), kelenjar prostat
dan kelenjar cowper (kelenjar bulbouretral)
Vesikula seminalis berfungsi
menghasilkan cairan sebagai sumber energi untuk sperma. Sekitar 60% dari total
volume semen merupakan hasil sekresi dari vesika seminalis. Cairan yang
dihasilkan vesika seminalis banyak mengandung mukosa, asam amino, fruktosa, dan
prostaglandin.
Kelenjar prostat berfungsi memberikan
suasana basa pada cairan semen. Kelenjar prostat merupakan kelenjar terbesar
dari kelenjar aksesoris. Hasil dari sekresi kelenjar ini akan langsung
disalurkan ke uretra. Kelenjar prostat menghasilkan sekresi yang mengandung
kolesterol, garam, dan enzim.
Kelenjar bulbouretral (kelenjar Cowper) merupakan
sepasang kelenjar yang berhubungan langsung dengan uretra. Kelenjar ini
menghasilkan cairan yang berfungsi menetralkan urine yang mengandung asam di
dalam uretra.
2. Organ
Reproduksi Luar
Organ kelamin luar pria, yaitu berupa penis dan
skrotum (Buah Zakar).
Penis adalah organ yang berperan
untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah penyimpanan sperma dari alat
kelamin jantan (pria) ke dalam alat kelamin betina (wanita). Secara struktural,
penis tersusun atas tiga rongga berisi jaringan erektil yang berspons. Dua
rongga yang terletak di tengah dinamakan korpus kavernosa. Sedangkan satu
rongga yang berada di bawah korpus kavernosa dinamakan korpus spongiosum. Di
dalam korpus spongiosum terdapat saluran reproduksi yakni
uretra. Di bagian ujung penis terdapat bagian yang dinamakan kepala penis
(gland penis). Kepala penis ini tertutup oleh lipatan kulit yang disebut
preputium.
Di dalam rongga penis terdapat jaringan erektil
yang berisi banyak pembuluh darah dan saraf. Saat terjadi
rangsangan seksual, rongga tersebut akan penuh terisi darah. Akibatnya,
terlihat penis mengembang dan menegang. Keadaan penis demikian dinamakan ereksi.
Apabila rangsangan ini terus menerus terjadi, sperma akan keluar melalui
uretra. Keadaan ini disebut ejakulasi. Jumlah sperma
yang dikeluarkan saat terjadi ejakulasi sekitar 2 hingga 5 mL semen, yang
setiap mililiternya mengandung sekitar 50 sampai 130 juta sperma.
Skrotum pada pria di kenal dengan buah zakar. Di
dalam buah zakar ini terdapat testis. Skrotum berfungsi
menjaga suhu testis agar tetap stabil supaya sperma yang ada di testis tidak
mati. Pada saat cuaca panas skrotum akan mengendur, sedangkan ketika dingin
skrotum akan mengkerut. Mengendur dan mengkerutnya skrotum ini di lakukan oleh otot
dratos dan kremaster.
Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)
Tempat
pembentukan sperma berada pada tubulus
seminiferus di dalam testis.
Proses pembentukan sperma ini dinamakan spermatogenesis. Pada tubulus seminiferus terdapat
dinding yang terlapisi oleh sel germinal primitif yang meng alami
kekhususan. Sel germinal ini disebut spermatogonium. Setelah mengalami pematangan,spermatogonium memperbanyak diri sehingga
membelah secara terus-menerus (mitosis). Berikut adalah Bagan proses
pembentukan sperma.
Pada
fase awal spermatogenesis, spermatogonium bersifat diploid (2n).
Secara mitosis, spermatogonium akan berubah menjadi spermatosit primer (2n). Berikutnya,spermatosit primer membelah menjadi spermatosit sekunder secara meiosis (Meiosis I). Jumlah spermatosit sekunder ada dua, sama besar dan bersifat
haploid (n). Melalui fase meiosis II, spermatosit
sekunder membelah diri
menjadi empat spermatid yang sama bentuk dan ukurannya.
Selanjutnya, spermatid berkembang menjadi sperma
matang yang bersifat haploid
(n). Setelah matang, sperma menuju saluran reproduksi yakni epididimis. Semua proses ini
terjadi selama kurang lebih 17 hari. Sementara, energi yang digunakan untuk
melakukan proses spermatogenesis berasal dari sel-sel
sertoli.
Sperma yang sudah matang memiliki bagian-bagian seperti kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Bagian kepala sperma terlindungi suatu badan yang disebutakrosom. Bagian ini berinti haploid. Selain
itu, badan ini juga mengandung enzim hialurodinase dan proteinase. Enzim
ini berfungsi saat proses penembusan lapisan sel telur. Pada bagian tengahnya
terdapat mitokondria kecil yang berfungsi menyediakan energi untuk menggerakkan ekor sperma. Untuk lebih
jelasnya silahkan diperhatikan gambar sperma berikut ini.
Organ Organ Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita berfungsi menghasilkan sel
kelamin betina, yaitu sel telur (ovum). Organ reproduksi wanita dibagi menjadi organ reproduksi luar dan organ
reproduksi dalam.
Untuk
pemanasan seperti biasa akan di paparkan gambar organ reproduksi pada wanita terlebih dahulu.
1. Organ
Reproduksi Dalam
Organ
reproduksi dalam merupakan organ reproduksi yang ada di dalam tubuh. Adapun organ reproduksi dalam terdiri atas ovarium, saluran telur (oviduct),
uterus dan vagina.
a. Ovarium
(Indung Telur)
Ovarium
atau indung telur merupakan organ reproduksi dalam wanita yang berbentuk seperti
telur dan berjumlah sepasang. Letaknya, ada satu di rongga perut kiri dan satu
lagi di rongga perut kanan. Masing-masing ovarium terlindungi oleh kapsul keras
dan terdapat folikel-folikel.
Setiap
folikel mengandung satu sel telur. Fungsi folikel yakni memberikan makanan dan
melindungi sel telur yang sedang berkembang hingga matang. Setelah sel telur
matang, folikel akan mengeluarkannya dari ovarium. Proses pengeluaran sel telur
dari ovarium ini dinamakan ovulasi.
Pada
saat folikel telur tumbuh, ovarium menghasilkan hormon estrogen, dan setelah
ovulasi menghasilkan hormon
progesteron.
b. Saluran
Telur (Oviduct/ Tuba Fallopii)
Saluran
tuba fallopii atau oviduk berjumlah
sepasang, di kanan dan di kiri. Saluran ini merupakan jalur jalan telur yang
menghubungkan ovarium dengan rahim. Bagian pangkalnya berbentuk corong disebut tuba infundibulum. Tuba infundibulum ini dilengkapi dengan jumbai-jumbai
yang dinamakan fimbriae.Fimbriae berfungsi menangkap sel telur yang
telah masak dan lepas dari ovarium. Tuba
fallopii berfungsi untuk
menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerak peristaltik dan dengan bantuan
silia yang ada di dinding oviduct.
c. Uterus
(Rahim)
Rahim manusia memiliki satu ruangan dan
berbentuk buah pir, pada bagian bawahnya mengecil dan disebut leher rahim atau serviks,
bagian ujung yang besar disebut badan rahim atau corpus uteri. Uterus mempunyai
beberapalapisan penyusun,
yakni lapisan terluar (perimetrium), lapisan tengah yang berotot
(miometrium), dan selaput rahim/lapisan terdalam (endometrium).
Lapisan endometrium mengandung banyak pembuluh darah
dan lendir. Saat terjadi ovulasi, lapisan endometrium mengalami penebalan.
Namun, apabila sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma (tidak terjadi
fertilisasi), lapisan endometrium segera mengalami peluruhan. Proses peluruhan
lapisan ini diikuti pendarahan dan kita biasa menyebutnya dengan siklus menstruasi. Pembahasan siklus menstruasi akan kita bahas berikutnya. Apabila
sel telur dibuahi (terjadi fertilisasi), akan menempel pada dinding endometrium
dan berkembang menjadi janin dan seterusnya.
d. Vagina
(Lina Peranakan)
Vagina adalah sebuah tabung berlapiskan
otot yang membujur ke arah belakang dan atas. Vagina merupakan saluran dengan
dinding tipis, tempat masuknya sperma dan keluarnya bayi ketika dilahirkan.
Proses masuknya sel sperma didahului dengan masuknya penis pada lubang vagina.
Proses ini dinamakan dengan coitus
atau senggama. Selain itu, juga terdapat lendir yang dihasilkan oleh
dinding vagina dan suatu kelenjar, yaitu kelenjar
bartholini. Vagina memiliki beberapa aksesoris yang terdiri atas klitoris, bagian kulit penutup vagina, serta selaput dara (hymen).
2. Organ
Reproduksi Luar
Organ reproduksi luar wanita adalah vulva. Vulva merupakan bagian paling luar organ
kelamin wanita yang bentuknya berupa celah. Vulva terdiri dari labia mayora, labia minora dan
klitoris.
Pada
bagian atas dan terluar vulva terdapat bagian yang tersusun atas jaringan
lemak. Bagian ini dinamakan mons
pubis. Saat masa pubertas, bagian ini Banyak ditumbuhi oleh rambut.
Labia
mayora, merupakan lipatan kulit yang berfungsi melindungi vagina (dapat
disamakan dengan skrotum pada pria). Labia
minora, merupakan lipatan
kulit di antara labia mayora. Klitoris, adalah organ erektil yang dapat
disamakan dengan penis pada pria. Banyak terkandung pembuluh darah dan
ujung-ujung saraf perasa. Di bawah klitoris terdapat oriļ¬cium erethrae, yakni muara
saluran kencing. Kemudian, di bawah klitoris terdapat bagian yang mengelilingi tepi
ujung vagina. Bagian yang dimaksud yakni selaput
dara atau himen. Himen berselaput mukosa dan
mengandung banyak pembuluh darah.
Proses Pembentukan Ovum (Oogenesis)
Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Ovarium mengandung banyak
sel induk telur (oogonium)yang bersifat diploid (2n). Oogonium tersebut akan membelah secara
mitosis menjadi oosit primer. Oosit primer akan membelah secara meiosis
menjadi satu oosit sekunder
dan satu badan polar
primer. Kemudian, oosit
sekunder membelah secara
meiosis menjadi satu ootid dan satu badan polar sekunder. Ootid akan mengalami pematangan menjadi sel telur (ovum), sedangkan badan polar sekunder akan luruh
(degenerasi). Sel telur yang telah matang akan dilepaskan oleh ovarium.
Pelepasan sel telur oleh ovarium disebut ovulasi. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat
gambar dibawah ini.
Di
dalam ovarium terdapat banyak folikel yang merupakan pelindung dan pemberi
nutrisi bagi sel telur yang sedang dibentuk. Pada proses ovulasi, folikel akan
mengeluarkan sel telur. Folikel yang telah mengeluarkan sel telurnya
disebut corpus luteum. Corpus luteum menyekresikan hormon estrogen dan progesteron.
Siklus Menstrulasi
Siklus menstruasi pada wanita terdiri atas tiga fase yaitu
a. fase
poliferasi
b. fase
sekresi
c. fase aliran
menstruasi.
1. Fase Proliferasi
·
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen maka
disebut juga ”fase proliferasi ”.
·
Fase ini dimulai dari hari ke - 5 sampai hari ke-14.
·
Pada hari tersebut terjadi pertumbuhan dan
perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormone FSH.
·
Pada saat tersebut sel oosit primer akan
membelah dan menghasilkan ovum yang haploid.
·
Saat folikel berkembang menjadi folike graaf yang
masak , folikel ini juga menghasilkan hormone estrogen yang merangsang
keluarnya LH dari hipofisis.
·
Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan
dinding uterus yaitu endo metrium yang habis terkelupas wktu menstruasi, selain
itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis
menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel graaf yang masak untuk
mengadakan ovulasi yang terjadi pada harike- 14.
2. Fase sekresi
a. Fase ini
terjadi pada hari ke- 14 sampai hari ke – 28 dari siklus.
b. Folikel
yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang
mengandung banyak darah.
c. LH
merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (corpus
Luteum ) .
d. Badan
kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan
endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya
embrio.
e. Periode ini
disebut fase luteal, selain itu juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan
LH , akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang.
f. Selama fase
sekresi endometriun terus menebal. Arteri-arteri membesar dan kelenjar
endometrium tumbuh
3. Fase aliran Menstruasi
a. Tahap ini
berakhir pada 4 sampai 6 hari suatu siklus.
b. Dengan
demikian hormone estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan maka sebagian
darah atau fase menstruasi yang mulai terbentuk lagi dan terjadilah proses
oogenesis kembali.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar